ATLANTIS
(Kenangan Masa yang Lalu Yang Indah)
Seorang sarjana Barat menemukan Inggrid Bennette, seorang yang mampu mengenang kehidupan masa lalunya saat
menjadi warga Atlantis ribuan tahun yang lalu. Dari ingatannya diketahui
peradaban Atlantis sangat tinggi dan selaras dengan alam.
Mitos mengenai peradaban
Atlantis, selain catatan dalam dialog Plato, kita nyaris tidak memiliki bukti
lain sebagai bahan pertimbangan. Sebenarnya, dialog juga mencatat: Atlantis,
yang mempunyai tingkat peradaban tinggi, negara makmur dan kuat, mengakibatkan
kehidupan rakyat mulai bejat, sehingga akhirnya segenap peradaban lenyap dalam
bencana besar. Sarjana Barat secara kebetulan menemukan seseorang yang mampu
mengingat kembali dirinya sebagai orang Atlantis di kehidupan sebelumnya
–Inggrid Benette.
Beberapa penggal kehidupan dan
kondisi sosial dalam ingatannya masih membekas, sebagai bahan masukan agar bisa
merasakan secara gamblang peradaban tinggi Atlantis. Dan yang terpenting adalah
memberikan kita petunjuk tentang mengapa Atlantis musnah. Di bawah ini adalah
ingatan Inggrid Bennette.
Kehidupan yang Dipenuhi
Kecerdasan
Dalam kehidupan sebelumnya di
Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas, dipromosikan sebagai
kepala energi wanita “Pelindung Kristal” (setara dengan seorang kepala pabrik
pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya pada sebuah ruang luas
yang bangunannya beratap lengkung. Lantainya dari pasir dan batu tembok, di
tengah-tengah kamar sebuah kristal raksasa diletakkan di atas alas dasar hitam.
Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota. Tugas saya melindungi
kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem operasional pabrik
sekarang, tapi menjaga keteguhan dalam hati, memahami jiwa sendiri, merupakan
bagian penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah instalasi yang dikendalikan
dengan jiwa. Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami,
pelindung lainnya wanita.
Rambut saya panjang berwarna
emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, persis seperti zaman Yunani.
Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan bengkok jatuh bergerai di atas
punggung. Setiap hari rambutku ditata oleh ahli penata rambut, ini adalah
sebagian pekerjaan rutin. Filsafat yang diyakini orang Atlantis adalah bahwa
“tubuh merupakan kuilnya jiwa”, oleh karena itu sangat memperhatikan kebersihan
tubuh dan cara berbusana, ini merupakan hal yang utama dalam kehidupan. Saya
mengenakan baju panjang tembus pandang, menggunakan daun pita emas yang diikat
di pinggang belakang setelah disilang di depan dada. Lelaki berpakaian rok
panjang juga rok pendek, sebagian orang memakai topi, sebagian tidak, semuanya
dibuat dengan bahan putih bening yang sama. Seperti pakaian seragam, namun di
masa itu, sama sekali tidak dibedakan, mengenakan ini hanya menunjukkan sebuah
status, melambangkan kematangan jiwa raga kita. Ada juga yang mengenakan
pakaian warna lain, namun dari bahan bening yang sama, mereka mengenakan
pakaian yang berwarna karena bertujuan untuk pengobatan.
Hubungannya sangat besar dengan
ketidakseimbangan pusat energi tubuh, warna yang spesifik memiliki fungsi
pengobatan.
Berkomunikasi dengan Hewan
Saya sering pergi mendengarkan
nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang dibangun khusus
untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai undakan raksasa
yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah tiang yang megah,
sedangkan area danau dihubungkan dengan laut melalui terusan besar. Di siang
hari lumba-lumba berenang di sana, bermain-main, setelah malam tiba kembali ke
lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran, menandakan itu adalah tempat yang
sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib dan penasihat kami. Mereka
sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta keharmonisan masyarakat
kami. Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa intelek lumba-lumba. Saya
sering berenang bersama mereka, mengelus mereka, bermain-main dengan mereka,
serta mendengarkan nasihat mereka. Kami sering bertukar pikiran melalui
telepati. Energi mereka membuat saya penuh vitalitas sekaligus memberiku
kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati, misalnya jika saya
ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya memejamkan mata dan
memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Akan ada suatu suara “wuung” yang
ringan, saya membuka mata, maka saya sudah berada di tempat itu.
Saya paling suka bersama dengan
Unicorn (kuda terbang). Mereka sama seperti kuda makan rumput di padang
belantara. Unicorn memiliki sebuah tanduk di atas kepalanya, sama seperti ikan
lumba-lumba, kami kontak lewat hubungan telepati. Secara relatif, pikiran
Unicorn sangat polos. Kami acap kali bertukar pikiran, misalnya, “Aku ingin
berlari cepat”. Unicorn akan menjawab: “Baiklah”. Kita lari bersama, rambut
kami berterbangan tertiup angin. Jiwa mereka begitu tenang, damai menimbulkan
rasa hormat. Unicorn tidak pernah melukai siapa pun, apalagi mempunyai pikiran
atau maksud jahat, ketika menemui tantangan sekalipun akan tetap demikian.
Saya sering kali merasa sedih
pada orang zaman sekarang, sebab sama sekali tidak percaya dengan keberadaan
hewan ini, ada seorang pembina jiwa mengatakan kepadaku: Saat ketika kondisi
dunia kembali pada keseimbangan dan keharmonisan, semua orang saling menerima,
saling mencintai, saat itu Unicorn akan kembali.
Lingkungan yang Indah Permai
Di timur laut Atlantis terdapat
sebidang padang rumput yang sangat luas. Padang rumput ini menyebarkan aroma
wangi yang lembut, dan saya suka duduk bermeditasi di sana. Aromanya begitu
hangat. Kegunaan dari bunga segar sangat banyak, maka ditanam secara luas.
Misalnya, bunga yang berwarna biru dan putih ditanam bersama, ini bukan saja
sangat menggoda secara visual, sangat dibutuhkan buat efektivitas getaran.
Padang rumput ini dirawat oleh orang yang mendapat latihan khusus dan
berkualitas tinggi serta kaya pengetahuan. “Ahli ramuan” mulai merawat mereka
sejak tunas, kemudian memetik dan mengekstrak sari pati kehidupannya.
Di lingkungan kerja di Atlantis,
jarang ada yang berposisi rendah. Serendah apa pun pekerjaannya, tetap
dipandang sebagai anggota penting di dalam masyarakat kami. Masyarakat terbiasa
dengan menghormati dan memuji kemampuan orang lain. Yang menanam buah,
sayur-mayur, dan penanam jenis kacang-kacangan juga hidup di timur laut.
Sebagian besar adalah ahli botani, ahli gizi dan pakar makanan lainnya. Mereka
bertanggung jawab menyediakan makanan bagi segenap peradaban kami.
Sebagian besar orang ditetapkan
sebagai pekerja fisik, misalnya tukang kebun dan tukang bangunan. Hal itu akan
membuat kondisi tubuh mereka tetap stabil. Sebagian kecil dari mereka mempunyai
kecerdasan, pengaturan pekerjaan disesuaikan dengan tingkat perkembangan
kecerdasan mereka. Orang Atlantis menganggap, bahwa pekerjaan fisik lebih
bermanfaat, ini membuat emosi (perasaan) mereka mendapat keseimbangan, marah
dan suasana hati saat depresi dapat diarahkan secara konstruktif, lagi pula
tubuh manusia terlahir untuk pekerjaan fisik, hal tersebut telah dibuktikan.
Namun, selalu ada pengecualian, misalnya lelaki yang kewanitaan atau
sebaliknya, pada akhirnya, orang pintar akan membimbing orang-orang ini bekerja
yang sesuai dengan kondisi mereka. Setiap orang akan menuju ke kecerdasan,
berperan sebagai tokoh sendiri, semua ini merupakan hal yang paling mendasar.
Seluruh kehidupan Atlantis
merupakan himpunan keharmonisan yang tak terikat secara universal bagi
tumbuh-tumbuhan, mineral, hewan dan sayur-mayur. Setiap orang merupakan
partikel bagiannya, setiap orang tahu, bahwa pengabdian mereka sangat dibutuhkan.
Di Atlantis tidak ada sistem keuangan, hanya ada aktivitas perdagangan. Kami
tidak pernah membawa dompet atau kunci dan sejenisnya. Jarang ada keserakahan
atau kedengkian, yang ada hanya kebulatan tekad.
Teknologi yang Tinggi
Di Atlantis ada sarana terbang
yang modelnya mirip “piring terbang” (UFO), mereka menggunakan medan magnet
mengendalikan energi perputaran dan pendaratan, sarana hubungan jenis ini biasa
digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan jarak pendek hanya menggunakan
katrol yang dapat ditumpangi dua orang. Ia mempunyai sebuah mesin yang mirip
seperti kapal hidrofoil, prinsip kerja sama dengan alat terbang, juga
menggunakan medan energi magnet. Yang lainnya seperti makanan, komoditi rumah
tangga atau barang-barang yang berukuran besar, diangkut dengan cara yang sama
menggunakan alat angkut besar yang disebut “Subbers.”
Atlantis adalah sebuah peradaban
yang sangat besar, kami berkomunikasi menggunakan kapal untuk menyiarkan berita
ke berbagai daerah. Sebagian besar informasi diterima oleh “orang pintar”
melalui respons batin, mereka memiliki kemampuan menerima dengan cara yang
istimewa, ini mirip dengan stasiun satelit penerima, dan sangat akurat. Maka,
pekerjaan mereka adalah duduk dan menerima informasi yang disalurkan dari
tempat lain. Sebenarnya, dalam pekerjaan, cara saya mengoperasikan kristal
besar, juga dikerjakan melalui hati.
Pengobatan yang Maju
Dalam peradaban ini, tidak ada
penyakit yang parah. Metode pengobatan yang digunakan, semuanya menggunakan
kristal, warna, musik, wewangian dan paduan ramuan, dengan mengembangkan
efektivitas pengobatan secara keseluruhan.
Pusat pengobatan adalah sebuah
tempat yang banyak kamarnya. Saat penderita masuk, sebuah warna akan dicatat di
tembok. Lalu pasien diarahkan ke sebuah kamar khusus untuk menentukan
pengobatan. Di kamar pertama, asisten yang terlatih baik dan berpengetahuan
luas tentang pengobatan akan mendeteksi frekwensi getaran pada tubuh pasien.
Informasi dialihkan ke kamar lainnya. Di kamar tersebut, sang pasien akan
berbaring di atas granit yang datar, sedangkan asisten lainnya akan mengatur
rancangan pengobatan yang sesuai untuk pasien.
Setelah itu, kamar akan dipenuhi
musik terapi, kristal khusus akan diletakkan di pasien. Seluruh kamar penuh dengan
wewangian yang lembut, terakhir akan tampak sebuah warna. Selanjutnya, pasien
diminta merenung, agar energi pengobatan meresap ke dalam tubuh. Dengan
demikian, semua indera yang ada akan sehat kembali, “warna” menyembuhkan indera
penglihatan, “aroma tumbuh-tumbuhan” menyembuhkan indera penciuman, “musik yang
merdu” menyembuhkan indera pendengaran, dan terakhir, “air murni” menyembuhkan
indera perasa. Saat meditasi selesai, harus minum air dari tabung. Energinya
sangat besar, bagaikan seberkas sinar, menyinari tubuh dari atas hingga ke
bawah. Seluruh tubuh bagai telah terpenuhi. Teknik pengobatan selalu berkaitan
dengan “medan magnet” dan “energi matahari” , sekaligus merupakan pengobatan
secara fisik dan kejiwaan.
Pendidikan Anak yang Ketat
Saat bayi masih dalam kandungan,
sudah diberikan suara, musik serta bimbingan kecerdasan pada zaman itu. Semasa
dalam kandungan, “orang pintar” akan memberikan pengarahan kepada orang tua
sang calon anak. Sejak sang bayi lahir, orang tua merawat dan mendidiknya di
rumah, menyayangi dan mencintai anak mereka. Di siang hari, anak-anak akan
dititipkan di tempat penitipan anak, mendengar musik di sana, melihat getaran
warna dan cerita-cerita yang berhubungan dengan cara berpikiran positif dan
kisah bertema filosofis.
Pusat pendidikan anak, terdapat
di setiap tempat. Anak-anak dididik untuk menjadi makhluk hidup yang memiliki
inteligensi sempurna. Belajar membuka pikiran, agar jasmani dan rohani mereka
bisa bekerja sama. Di tahap perkembangan anak, orang pintar memegang peranan
yang sangat besar, pendidik mempunyai posisi terhormat dalam masyarakat
Atlantis, biasanya baru bisa diperoleh ketika usia mencapai 60-120 tahun,
tergantung pertumbuhan inteligensi. Dan merupakan tugas yang didambakan setiap
orang.
Di seluruh wilayah, setiap orang
menerima pendidikan sejak usia 3 tahun. Mereka menerima pendidikan di dalam
gedung bertingkat. Di depan gedung sekolah terdapat lambang pelangi, pelangi
adalah lambang pusat bimbingan. Pelajaran utamanya adalah mendengar dan
melihat. Sang murid santai berbaring atau duduk, sehingga ruas tulang belakang
tidak mengalami tekanan. Metode lainnya adalah merenung, mata ditutup dengan
perisai mata, dalam perisai mata ditayangkan berbagai macam warna. Pada kondisi
merenung, metode visualisasi seperti ini sangat efektif. Bersamaan itu juga
diberi pita kaset bawah sadar. Saat tubuh dan otak dalam keadaan rileks,
pengetahuan mengalir masuk ke bagian memori otak besar. Ini merupakan salah
satu metode belajar yang paling efektif, sebab ia telah menutup semua jalur
informasi yang dapat mengalihkan perhatian. “Orang pintar” membimbing si murid,
tergantung tingkat kemampuan menyerap sang anak, dan memudahkan melihat bakat
tertentu yang dimilikinya. Dengan begini, setiap anak memiliki kesempatan yang
sama mengembangkan potensinya.
Pemikiran maju yang positif dan
frekwensi getaran merupakan kunci utama dalam masa belajar dan
meningkatkan/mendorong wawasan sanubari terbuka. Semakin tinggi tingkat
frekwensi getaran pada otak, maka frekwensi getaran pada jiwa semakin tinggi.
Semakin positif kesadaran inheren, maka semakin mencerminkan kesadaran
ekstrinsik maupun kesadaran terpendam. Ketika keduanya serasi, akan membuka
wawasan dunia yang positif: Jika keduanya tidak serasi, maka orang akan hanyut pada
keserakahan dan kekuasaan. Bagi orang Atlantis, mengendalikan daya pikir orang
lain adalah cara hidup yang tak beradab, dan ini tidak dibenarkan.
Dalam buku sejarah kami, kami
pernah merasa tidak aman dan tenang. Karakter leluhur kami yang tak beradab
masih saja mempengaruhi masyarakat kami waktu itu. Misalnya, memilih binatang
untuk percobaan. Namun, kaidah inteligensi dengan keras melarang mencampuri
kehidupan orang lain. Meskipun kita tahu ada risikonya, namun kita tidak boleh
memaksa atau menghukum orang lain, sebab setiap orang harus bertanggung jawab
atas perkembangan sanubarinya sendiri. Pada masyarakat itu, rasa tidak aman
adalah demi untuk mendapatkan keamanan. Filsafat seperti ini sangat baik, dan
sangat dihormati orang-orang ketika itu, ia adalah pelindung kami.
Kiamat yang Melanda Atlantis
Saya tidak bersuami. Pada waktu
itu, orang-orang tidak ada ikatan perkawinan. Jika Anda bermaksud mengikat
seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan. Pengikatan
tersebut sama sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang mengikat, hanya
berdasarkan pada perasaan hati. Kehidupan seks orang Atlantis sangat dinamis
untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan hidup bersamanya berdasarkan
kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks merupakan sebuah
bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan makan atau tidur.
Ini adalah bagian dari “keberadaan hidup secara keseluruhan”, lagi pula tubuh
kami secara fisik tidak menampakkan usia kami, umumnya kami dapat hidup hingga
berusia 200 tahun lamanya.
Ada juga yang orang berhubungan
seks dengan hewan, atau dengan setengah manusia separuh hewan, misalnya, tubuh
seekor kuda yang berkepala manusia. Di saat itu, orang Atlantis dapat
mengadakan transplantasi kawin silang, demi keharmonisan manusia dan hewan pada
alam, namun sebagian orang melupakan hal ini, titik tolak tujuan mereka adalah
seks. Orang yang sadar mengetahui bahwa ini akan mengakibatkan
ketidakseimbangan pada masyarakat kami, orang-orang sangat cemas dan takut
terhadap hal ini, tetapi tidak ada tindakan preventif. Ini sangat besar
hubungannya dengan keyakinan kami, manusia memiliki kebebasan untuk memilih,
dan seseorang tidak boleh mengganggu pertumbuhan inteligensi orang lain. Orang
yang memilih hewan sebagai lawan main, biasanya kehilangan keseimbangan pada
jiwanya, dan dianggap tidak matang.
Teknologi Maju yang Lalim
Pada masa kehidupan saya, kami
tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara kami ada sebagian orang
yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar orang sengaja
mengabaikannya, atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur materiil telah
kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat maju. Misalnya, polusi udara
dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami mulai
mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.
Empat unsur pokok yakni: angin,
air, api, dan tanah adalah yang paling fundamental dari galaksi kami, basis
materiil yang paling stabil. Mencoba menyatukan atau mengubah unsur pokok ini
telah melanggar hukum alam. Ilmuwan bekerja dan hidup di bagian barat Atlantis,
mereka “mengalah” pada keserakahan, demi kekuasaan dan kehormatan pribadi
bermaksud “mengendalikan” 4 unsur pokok. Kini alam tahu, hal ini telah
mengakibatkan kehancuran total. Mereka mengira dirinya di atas orang lain,
mereka berkhayal sebagai tokoh Tuhan, ingin mengendalikan unsur pokok dasar
pada bintang tersebut.
Menjelang Hari Kiamat
Ramalan “kiamat” pernah beredar
secara luas, namun hanya orang yang pintar dan yang mengikuti jalan spritual
yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya disebabkan oleh
segelintir manusia! Ramalan mengatakan: “Bumi akan naik, mengumpulkan rakyatnya.
Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir
orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di
daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa
lalu. Menarik pelajaran.” Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari “kiamat”
akan tiba, kami tahu saat-saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan
tidak bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu saat kami akan pergi ke sebuah
tempat yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba memberitahu kami dapat
pergi dengan aman ke barat.
Banyak orang meninggalkan
Atlantis mencari daratan baru. Sebagian pergi sampai ke Mesir, ada juga
menjelang “kiamat” meninggalkan Atlantis dengan kapal perahu, ke daratan baru
yang tidak terdapat di peta. Daratan-daratan ini bukan merupakan bagian dari
peradaban kami, oleh karena itu tidak dalam perlindungan kami. Banyak yang
merasa kecewa dan meninggalkan kami, aktif mencari lingkungan yang maju dan
aman. Oleh karenanya, AtlantisAtlantis. nyaris tidak ada pendatang. Namun,
setelah perjalanan segelintir orang hingga ke daratan yang “aneh”, mereka
kembali dengan selamat. Dan keadaan negerinya paling tidak telah memberi tahu
kami pengetahuan tentang kehidupan di luar Atlantis.
Saya memilih tetap tinggal,
memastikan kristal energi tidak mengalami kerusakan apa pun, hingga akhir.
Kristal selalu menyuplai energi ke kota. Saat beberapa pekan terakhir, kristal
ditutup oleh pelindung transparan yang dibuat dari bahan khusus. Mungkin suatu
saat nanti, ia akan ditemukan, dan digunakan sekali lagi untuk maksud baik.
Saat kristal ditemukan, ia akan membuktikan peradaban Atlantis, sekaligus
menyingkap misteri lain yang tak terungkap selama beberapa abad.
Saya masih tetap ingat hari yang
terpanjang, hari terakhir, detik terakhir, bumi kandas, gempa bumi, letusan
gunung berapi, bencana kebakaran. Lempeng bumi saling bertabrakan dengan keras.
Bumi sedang mengalami kehancuran, orang-orang di dalam atap lengkung bangunan
kristal bersikap menyambut saat kedatangannya. Jiwa saya sangat tenang. Sebuah
gedung berguncang keras. Saya ditarik seseorang ke atas tembok, kami saling
berpelukan. Saya berharap bisa segera mati. Di langit asap tebal
bergulung-gulung, saya melihat lahar bumi menyembur, kobaran api merah mewarnai
langit. Ruang dalam rumah penuh dengan asap, kami sangat sesak. Lalu saya
pingsan, selanjutnya, saya ingat roh saya terbang ke arah terang. Saya
memandang ke bawah dan terlihat daratan sedang tenggelam. Air laut bergelora,
menelan segalanya. Orang-orang lari ke segala penjuru, jika tidak ditelan air
dahsyat pasti jatuh ke dalam kawah api. Saya mendengar dengan jelas suara
jeritan. Bumi seperti sebuah cerek air raksasa yang mendidih, bagai seekor
binatang buas yang kelaparan, menggigit dan menelan semua buruannya. Air laut
telah menenggelamkan daratan.
Sumber Kehancuran
Lewat ingatan Inggrid Benette,
diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa Atlantis, berbeda sekali dengan
peradaban kita sekarang, bahkan pengalamannya akan materiil berbeda dengan ilmu
pengetahuan modern, sebaliknya mirip dengan ilmu pengetahuan Tiongkok kuno,
berkembang dengan cara yang lain. Peradaban seperti ini jauh melampaui
peradaban sekarang. Mendengarnya saja seperti membaca novel fiktif. Bandingkan
dengan masa kini, kemampuan jiwa bangsa Atlantis sangat diperhatikan, bahkan
mempunyai kemampuan supernormal, mampu berkomunikasi dengan hewan: yang
diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan berbakat, dicekoki berbagai
pengetahuan, namun mengabaikan kekuatan dalam.
Bangsa Atlantis mementingkan
“inteligensi jiwa” dan “tubuh” untuk mengembangkan seluruh potensi terpendam
pada tubuh manusia, hal ini membuat peradaban mereka bisa berkembang pesat
dalam jangka panjang dan penyebab utama tidak menimbulkan gejala
ketidakseimbangan. Mengenai punahnya peradaban Atlantis, layak direnungkan
orang sekarang. Plato menggambarkan kehancuran Atlantis dalam dialognya sebagai
berikut:
“Hukum yang diterapkan Dewa Laut
membuat rakyat Atlantis hidup bahagia, keadilan Dewa Laut mendapat penghormatan
tinggi dari seluruh dunia, peraturan hukum diukir di sebuah tiang tembaga oleh
raja-raja masa sebelumnya, tiang tembaga diletakkan di tengah di dalam pulau
kuil Dewa Laut. Namun masyarakat Atlantis mulai bejat, mereka yang pernah
memuja dewa palsu menjadi serakah, maunya hidup enak dan menolak kerja dengan
hidup berfoya-foya dan serba mewah.”
Plato yang acap kali sedih
terhadap sifat manusia mengatakan: “Pikiran sekilas yang suci murni perlahan
kehilangan warnanya, dan diselimuti oleh gelora nafsu iblis, maka orang-orang
Atlantis yang layak menikmati keberuntungan besar itu mulai melakukan perbuatan
tak senonoh, orang yang arif dapat melihat akhlak bangsa Atlantis yang makin
hari makin merosot, kebajikan mereka yang alamiah perlahan-lahan hilang, tapi
orang-orang awam yang buta itu malah dirasuki nafsu, tak dapat membedakan benar
atau salah, masih tetap gembira, dikiranya semua atas karunia Tuhan.”
Hancurnya peradaban disebabkan
oleh segelintir manusia, banyak yang tahu sebabnya, akan tetapi sebagian besar
orang mengabaikannya, maka timbul kelongsoran besar, dalam akhlak dan tidak
dapat tertolong. Maka, sejumlah kecil orang berbuat kesalahan tidak begitu
menakutkan, yang menakutkan adalah ketika sebagian besar orang “mengabaikan
kesalahan”, hingga “membiarkan perubahan” selanjutnya diam-diam “menyetujui
kejahatan”, tidak dapat membedakan benar dan salah, kabar terhadap kesalahan
mengakibatkan kesenjangan sifat manusia, moral masyarakat merosot dahsyat, mendorong
peradaban ke jalan buntu.
Kita sebagai orang modern,
dapatlah menjadikan sejarah sebagai cermin pelajaran, merenungi kembali ilmu
yang kita kembangkan, yang mengenal kehidupan hanya berdasarkan pengenalan yang
objektif terhadap dunia materi yang nyata, dan mengabaikan hakikat kehidupan
dalam jiwa. Makna kehidupan sejati, berangsur menjadi bisnis –memenuhi nafsu
materiil, seperti ilmuwan Atlantis, segelintir orang tunduk pada keserakahan,
tidak mempertahankan kebenaran, demi kekuasaan dan kemuliaan, mengembangkan
teknologi yang salah, merusak lingkungan hidup. Apakah kita sedang berbuat
kesalahan yang sama?
Sumber :
http://birrusadhu2.blogspot.co.id/2009/08/atlantis-kenangan-masa-yang-lalu-yang.html
No comments:
Post a Comment