Blogger Bertuah

Tuesday, February 6, 2018

Minyak Bumi BUKAN Berasal dari Fosil; Rekayasa Kelangkaan Sumber Minyak


Selama ini, kita didoktrin dengan sebuah pernyataan bahwa minyak bumi berasal dari fosil makhluk hidup. Dengan begitu, minyak bumi dikategorikan sebagai sumber energi yang tidak-terbarukan. Adalah Mikhajlo V. Lomonosov seorang cendekiawan asal Rusia yang mengajukan hipotesis ini.

Berdasarkan Hipotesis ini, minyak bumi terbentuk sangat lambat oleh sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang telah mati selama jutaan tahun terkubur dan mengalami tekanan dan suhu yang luar biasa. Berapa lama lagi pasokan minyak bumi dunia bisa memenuhi permintaan yang terus meningkat?

Industri minyak bumi modern lahir 145 tahun yang lalu di Titusville, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) ketika Edwin Drake sukses melakukan pemboran pertama minyak bumi di AS. Kala itu hampir tidak ada yang mengkhawatirkan berapa lama lagi perut bumi menyediakan minyaknya untuk dambil? Tetapi sejak produksi minyak di AS memuncak sekitar 1970, sejumlah ahli geologi, ahli ekonomi dan analis industri mulai mempertimbangkan sebuah pertanyaan, berapa lama lagi pasokan minyak bumi dunia bisa memenuhi permintaan yang terus meningkat? Banyak kalangan memprediksi, produksi minyak global akan mencapai puncaknya beberapa tahun ke depan.


Konsekuensi dari hipotesis "bahan bakar fosil" tentunya menyisakan pertanyaan-pertanyaan seperti itu.
Menurut National Geographic, jumlah minyak mentah yang tersisa di bumi sekitar 1,2 triliun barrel. Berdasarkan gambaran konsumsi saat ini, 1,2 triliun tersebut akan habis dalam 44 tahun.
Minyak bumi merupakan bahan bakar dan energi yang tidak terbarukan. Seluruh cadangan minyak di dunia saat ini diyakini hanya bertahan sampai 300 tahun lagi.
Berikut 5 negara yang masih bisa menikmati minyak bumi dalam jangka waktu yang paling lama, seperti dikutip dari laporan BP Statistical Review, Jumat (12\/7\/2013) negara-negara tersebut antara lain: 1. kuwait (101,5 miar barel) 2. Irak (150 miliar barel) 3. Iran (157 miliar) 4. Kanada (173,90 miliar barel). 5. venezuela (297,6 miliar barel)
Apabila kedua pernyataan diatas dihubungkan (menurut national geographic sekitar 1970-an dan menurut BP statistical review 2017) berarti cadangan minyak dunia telah terisi ulang.

Benarkah secepat itu minyak bumi akan habis? Ataukah ini hanya isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk melambungkan harga "emas hitam" ini?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita harus meninjau ulang hipotesis biogenik Losomonov yang dibuat hampir 250 tahun lalu itu. Dan inilah fakta-fakta bahwa minyak bumi bukan berasal dari fosil dan merupakan sumber energi yang terbarukan.

1. Sanggahan dan Percobaan dari Para Ilmuwan

Pada abad ke-19, seorang naturalis dan geolog Jerman ternama, Alexander Von Humboldt dan ahli kimia termodenamik Perancis, Louis Joseph Gay-Lussac menolak teori Lomonosov. Kemudian mereka mengajukan dalil alternatif bahwa minyak bumi merupakan materi primordial (purba) yang memancar dari tempat yang sangat dalam, dan tak ada hubungannya dengan materi biologis dari permukaan bumi.

Pakar kimia Perancis, Marcellin Berthelot adalah orang pertama yang melakukan percobaan yang membuktikan bahwa minyak bumi dapat dihasilkan dengan melarutkan baja dengan asam kuat tanpa melibatkan molekul atau proses biologis.

Akhir abad ke-19, ahli kimia Rusia, Dmitri Mendeleev juga menguji dan menolak hipotesis Lomonosov ini. Mendeleev membuat hipotesis tentang adanya struktur geologi yang ia sebut "patahan dalam" (deep fault) tempat minyak bumi melaluinya dari kedalaman.