Disana disebutkan mengenai INTELEKTUAL . Apa jadinya jika kita tidak memiliki apa yang selama ini kita miliki? Apa jadinya kita tanpa kemampuan berkomunikasi? Kemampuan berfikir? dan lebih parah lagi jika kita tidak punya kemampuan untuk mencari KEBENARAN..Suatu dilema kehidupan bahwa manusia dapat dengan mudahnya berubah identitas,berubah pemikiran, disana dijelaskan betapa mudahnya manusia berubah. Apakah karena ilmu mereka yang semakin tinggi ataukah Iman yang semakin tipis.
Seolah-olah semua ini ada ujungnya dan berakhir pada suatu pemberhentian. Tiada yang berakhir di dunia kecuali Allah yang mengakhiri. Dikatakan juga prasangka apakah semakin tinggi intelektualitas seseorang sepertinya semakin tinggi pula keraguan yang dihasilkan.Tesis selalu menghasilkan anti-tesis (itu benar), kemudian menjadi sintesis (keraguan awal kembali). Begitu seterusnya.. karena tiada yang Maha Benar selain Allah SWT.
Seperti sebuah relativitas yang seolah tiada batasnya sehingga menurut saya akan menjadi suatu filosofi yang apabila tidak dikontrol akan menjadi jiwa-jiwa tanpa TUHAN atau lebih parah lagi menjadi tidak mempercayai TUHAN tanpa disadari bahkan oleh dirinya sendiri..
Seharusnya referensi dan intelektualitas yang tinggi dan luas serta mendalam justru mengantarkan manusia kepada keyakinan pada ALLAH SWT. Banyak referensinya seperti Video2 yang dibuat oleh HARUN YAHYA, berita2 di eramuslim.com dan sebagainya (silahkan tambahkan referensi lainnya)..
Karena seyogyanya ilmu pengetahuan dibuat untuk menjadi petunjuk (Bagi orang-orang yang mau berfikir), dan penerang kearah KeTauhid-an dan kenyataan Takdir yang mungkin kita pilih sendiri (Tidak ada takdir yang menjerumuskan seseorang kedalam jurang kenistaan). Merujuk pada kata penutup ditulisan tersebut "..Jika hari ini peran intelektual hanya menambah pertanyaan dan pekerjaan tak pernah terselesaikan. Apa gunanya Ilmu Pengetahuan? Semoga kita semua diberi Hidayah oleh ALLAH SWT...
Seolah-olah semua ini ada ujungnya dan berakhir pada suatu pemberhentian. Tiada yang berakhir di dunia kecuali Allah yang mengakhiri. Dikatakan juga prasangka apakah semakin tinggi intelektualitas seseorang sepertinya semakin tinggi pula keraguan yang dihasilkan.Tesis selalu menghasilkan anti-tesis (itu benar), kemudian menjadi sintesis (keraguan awal kembali). Begitu seterusnya.. karena tiada yang Maha Benar selain Allah SWT.
Seperti sebuah relativitas yang seolah tiada batasnya sehingga menurut saya akan menjadi suatu filosofi yang apabila tidak dikontrol akan menjadi jiwa-jiwa tanpa TUHAN atau lebih parah lagi menjadi tidak mempercayai TUHAN tanpa disadari bahkan oleh dirinya sendiri..
Seharusnya referensi dan intelektualitas yang tinggi dan luas serta mendalam justru mengantarkan manusia kepada keyakinan pada ALLAH SWT. Banyak referensinya seperti Video2 yang dibuat oleh HARUN YAHYA, berita2 di eramuslim.com dan sebagainya (silahkan tambahkan referensi lainnya)..
Karena seyogyanya ilmu pengetahuan dibuat untuk menjadi petunjuk (Bagi orang-orang yang mau berfikir), dan penerang kearah KeTauhid-an dan kenyataan Takdir yang mungkin kita pilih sendiri (Tidak ada takdir yang menjerumuskan seseorang kedalam jurang kenistaan). Merujuk pada kata penutup ditulisan tersebut "..Jika hari ini peran intelektual hanya menambah pertanyaan dan pekerjaan tak pernah terselesaikan. Apa gunanya Ilmu Pengetahuan? Semoga kita semua diberi Hidayah oleh ALLAH SWT...
No comments:
Post a Comment